Fakultas ekonomi mengadakan seminar internasional yang diadakan di Hotel Harmoni One pada tanggal 13 April 2013. Dengan tema Optimalisasi Metode Kuantitatif dalam Proses Manajerial. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa Pascasarjana dan S1 ekonomi yang mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar ini. Pada kesempatan itu, pihak panitia mengundang Mrs. Elvia Hauki dan Dr. Akhis R. Hutabarat. Seminar ini bertujuan untuk mengenalkan pada mahasiswa tentang perkembangan perekonomian di Indonesia pada sekarang ini. “Harmonisasi standar akuntansi dan melihat persamaan dan perbedaan antara IFRS dan The Indonesia GAAP (PSAAK)” oleh Mrs. Elvia SHAUKI
Pengenalan harmonisasi standar akuntansi. Harmonisasi standar akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses berkelanjutan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAAK) dirumuskan, selaras dan diperbarui dengan praktik terbaik internasional (PSAAK di negara lain) dengan modifikasi yang sesuai dan fine tuning mempertimbangkan kondisi domestik. Mengapa harmonisasi standar akuntansi? Karena, IASB dan Organisasi Internasional komisi scurities (IOSCO) telah bersama-sama bekerja pada harmonisasi sejak Juli 1995, dan Mei 2000 yang IOSO selesai review dari IAS dan penggunaan yang disarankan cetain IAS dan direkomendasikan dengan pengungkapan rekonsiliasi, dan interpretasi.
Setelah pembahasan bersama Mrs Elvia Shauki, Kemudian acara dilanjutakan dengan foto bersama, makan siang dan sholat dzhur. Setelah istirahat, dilanjutkan kembali dengan pemateri dari bank Indonesia. “Tantangan Sektor Perbankan Indonesia untuk Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan Ekonomi” oleh Dr. Akis R. Hutabarat
Pengembangan terakhir bank. Di tengah-tengah stabilitas perlambatan ekonomi global dari sistem keuangan telah benar dijaga. Sektor perbankan mampu mempertahankan kinerja positif tercermin pada ketahanan dalam menghadapi krisis global, peningkatan fungsi intermediasi, profitabilitas yang kuat dan peningkatan efisiensi. Kemudian dari Tantangan sector perbankkan Indonesia yaitu industri banking Indonesia harus terus digalakkan untuk meningkatkan ketahanan, efisiensi dan daya saing untuk mendukung peran tradisional sebagai lembaga intermediasi keuangan. Dan dalam peran Indonesia banking, tantangan adalah bagaimana increase kredit - rasio GDP konvergen ke jatah jauh lebih tinggi di negara-negara maju. Sebuah kredit tinggi khususnya rasio kerja dan kredit modal tetap terhadap GDP, juga akan menyebabkan barang yang lebih baik ‘dan pasokan servis ini - kondisi permintaan sehingga inflasi lebih rendah. Di samping itu, kredit yang lebih tinggi mikro dan kecil - untuk - rasio GDP diperkirakan upeti ke pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
SEMINAR EKONOMI
Reviewed by Unknown
on
12:00 PM
Rating:
No comments: